Asal Usul Nama dan Sejarah Gresik

 

Asal Muasal Nama Giri Gisik, yang berarti gunung di tepi pantai



Gresik,Wartanegri
- Gresik merupakan salah satu kabupaten yang terletak di pesisir Jawa Timur. Gresik dikenal sebagai kota tempat berdirinya pabrik semen pertama dan perusahaan semen terbesar di Indonesia, yaitu Semen Gresik. Di masa kolonial, daerah ini disebut Grisse. Adapun nama Gresik sendiri menurut Thomas Stamford Raffles berasal dari kata giri gisik yang berarti gunung di tepi pantai.

Asal Muasal Nama Giri Gisik, yang berarti gunung di tepi pantai, merujuk pada topografi kabupaten Gresik yang berada di pinggir pantai. Selain itu, di Gresik juga ada sebuah tempat yang terkenal dengan nama Jaratan.

Secara historis, nama ini melekat pada peta buatan pelayar Belanda awal abad ke-7 M. Nama ini kemudian dianggap sebagai salah satu dari dua Pelabuhan yang ada di Gresik yang lokasinya ada di Muara Bengawan Solo, tepatnya di Pulau Mangare, Desa Watu Agung.

Sejarah Kota Gresik
Gresik sudah dikenal sejak abad ke-11, bertumbuh menjadi pusat perdagangan tidak hanya antarpulau, tetapi juga meluas ke berbagai negara. Selain itu, Gresik juga menonjol sejak berkembangnya agama Islam di tanah Jawa.

Tokoh yang menyebarkan agama Islam di Gresik adalah Syekh Maulana Malik Ibrahin bersama Fatimah Binti Maimun yang masuk ke Gresik pada awal abad 11. Cara Ibrahim menyebarkan agama Islam di sana adalah dengan mendekati masyarakat melalui pergaulan terlebih dahulu. Ia tidak menentang secara tajam agama dan kepercayaan hidup dari penduduk asli, melainkan menunjukkan keindahan dan kebaikan yang dibawa oleh agama Islam. Berkat keramah-tamahannya tersebut, masyarakat pun banyak yang antusias untuk masuk dalam agama Islam. Setelah berhasil menarik hati masyarakat sekitar, Ibrahim melanjutkan aktivitasnya dengan berdagang. Ia berdagang di tempat Pelabuhan terbuka bernama Desa Roomo, Manyar. Melalui berdagang, ia dapat banyak berinteraksi dengan masyarakat luas, termasuk raja dan para bangsawan yang ikut serta dalam kegiatan perdagangan sebagai pelaku jual-beli.

Setelah cukup mapan, Maulana Malik Ibrahin berkunjung ke ibu kota Majapahit di Trowulan. Kedatangan Ibrahim ini disambut baik oleh Raja Majapahit. Bahkan, Raja Majapahit memberikannya sebidang tanah di pinggiran Kota Gresik, sekarang dikenal dengan nama Desa Gapura.

Setelah cukup mapan, Maulana Malik Ibrahin berkunjung ke ibu kota Majapahit di Trowulan. Kedatangan Ibrahim ini disambut baik oleh Raja Majapahit. Bahkan, Raja Majapahit memberikannya sebidang tanah di pinggiran Kota Gresik, sekarang dikenal dengan nama Desa Gapura.

Julukan Kota Gresik
Kota Santri
Gresik dijuluki sebagai kota santri. Alasannya adalah karena Gresik lebih menonjol dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Penyebar agama Islam di sana adalah Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim.

Kota Industri
Kemudian, Gresik juga dikenal sebagai kota industry tempat berdirinya pabrik semen pertama dan perusahaan semen terbesar di Indonesia. Pabrik semen tersebut bernama Semen Gresik. Pabrik peleburan dan Pemurnian Tambang terbesar di dunia milik PT Freeport Indonesia juga akan berdiri di Gresik.(MDA)