![]() |
| Keluarga berziarah di TPU Covid-19 |
Makassar Sulawesi Selatan,Wartanegri - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) belum memprioritaskan untuk melakukan pendataan anak yang menjadi yatim piatu akibat orang tuanya meninggal terpapar Covid-19. Alasannya, angka kematian orang tua akibat terpapar virus corona belum signifikan.
"Belum ada data pastinya, belum bisa karena belum signifikan. Belum menjadi prioritas (pendataan anak menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal akibat Covid-19), masih seputar kasus-kasus seperti dampak teroris dan anak korban kekerasan," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulsel Fitriah Zainuddin kepada media melalui telepon, Rabu (11/8).
Ia mengaku kondisi di Sulsel berbeda dengan Provinsi Jawa Timur yang mencatat banyak anak menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Selain itu, pihaknya juga belum mendapatkan laporan dari kabupaten/kota soal pendataan anak terdampak Covid-19.
"Belum ada laporan dari kabupaten/kota, karena kita kan provinsi fungsinya koordinasi. Kita memang sedang menyampaikan, tapi teman-teman di daerah itu belum ada (data)," tuturnya.
Selain itu, imbuh Fitriah, pihaknya juga belum mendapatkan laporan dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Sulsel terkait angka kematian yang berdampak pada anak. Ia mengaku sudah sempat menanyakan hal tersebut ke Satgas Covid-19, tetapi belum juga mendapatkan data.
"Saya pernah tanya, karena kita kan punya Satgas Covid-19, katanya belum ada pendataan. Saya juga sudah tanya ke Pak Kadis Kesehatan, mereka juga belum ada datanya," ungkapnya.
Terpisah, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto juga mengaku belum memiliki data terkait jumlah anak yang menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal akibat terpapar Covid-19. Ia mengaku baru akan mengecek hal tersebut ke DP3A Makassar.
"Belum ada datanya. Nanti saya cek," ujarnya singkat kepada awak media.(Red)





