![]() |
| Diskusi Keterbukaan Informasi Publik Divhumas Polri |
Lombok, Wartanegri - Divisi Hubungan Masyarakat (Divhumas) Polri mengadakan Diskusi Keterbukaan Informasi Publik. Bertemakan “Cerdas Bermedia Sosial Dalam Memerangi HOAX di Era Keterbukaan Informasi Publik”, acara tersebut diselenggarakan di Ballroom Hotel Lombok Astoria, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat,Kamis(25/07/2019).
![]() |
| Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat, Kombes Pol Purnama, S.I.K. mewakili Kapolda Nusa Tenggara Barat, Irjen Pol Drs. Nana Sudjana, M.M. |
Kegiatan diskusi keterbukaan informasi publik di Lombok kali ini merupakan kegiatan ketiga yang dilaksanakan oleh Divhumas Polri pada 2019. Diskusi serupa sebelumnya juga digelar di beberapa wilayah. Diantaranya Sulawesi Tenggara dan Lampung.
Kegiatan ini dalam rangka mengimplementasikan dan mengedukasi para mahasiswa mengenai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik di Lingkungan Polri.
Dalam kegiatan diskusi di Lombok, turut hadir Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat, Kombes Pol Purnama, S.I.K. mewakili Kapolda Nusa Tenggara Barat, Irjen Pol Drs. Nana Sudjana, M.M. Serta Kabag Yaninfodok Biro PID Divhumas Polri, Kombes Pol Tjahyono Saputro mewakili Kadivhumas Polri, Irjen Pol M. Iqbal, S.I.K., M.H.
Kegiatan kali ini diisi oleh beberapa narasumber. Diantaranya Kanit 3 Subdit II Dittipidsiber Bareskrim Polri, AKBP. Irwansyah, S.I.K., M.H., Kemudian Sekretaris Dinas Kominfotik Nusa Tenggara Barat, Fairuz Abadi, S.H., serta Youtubers/Vloger, Fiki Firmanto.
Peserta yang mengikuti acara ini berjumlah 100 orang dari kalangan mahasiswa, pelajar dan komunitas. Yakni dari Universitas Mataram, Universitas Hamzanwadi, SMAN 1 Gangga, SMK 2 Kuripan, Saka Bhayangkara, Komunitas Talenta, Genpi Lombok Sumbawa, dan Youtuber NTB.
Namun, sebagian peserta juga akan berpartisipasi dalam pembuatan video pendek dengan tema Cerdas Bermedia Sosial dalam Memerangi “Hoax” di Era Keterbukaan Informasi Publik.
Harapannya, selain menciptakan good governance yang meliputi aspek transparansi, akuntabilitasi dan pemerintahan yang partisipatif. Kegiatan ini dapat juga bermanfaat bagi semua peserta terkait memerangi hoax-hoax yang mudah sekali tersebar lewat media social.(Hms/Red)






