"Bedanya kerupuk digoreng dan direbus ya jadi enggak kriuk. Sama seperti kerupuk kulit yang oleh orang Padang digoreng, tapi kalau orang Yogyakarta menjadi krecek. Enggak pernah dengar kan orang sakit gara-gara krecek?" tutur Hardinsyah saat dihubungi Kesehatan Wartanegri, Selasa (10/10/2017).
Hardinsyah menjelaskan bahan dasar kerupuk yang berupa tepung tapioka kemudian ditambah bumbu seperti garam, gula atau bawang putih serta udang atau ikan. "Cuma, ada yang menambahkan bleng atau boraks agar lebih kenyal dan awet. Padahal itu tidak disarankan,"katanya.
Mengutip laman pom.go.id, bleng merupakan nama pasar untuk bahan kimia yang disebut dengan Boraks atau Natrium Tetraborat. Penggunaan boraks pada pangan dilarang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan.
Terkait broadcast viral tentang kasus anak yang alami peradangan usus buntu akibat konsumsi kerupuk kenyal dalam seblak, Hardinsyah, menyarankan kepada pemerintah setempat atau dinas kesehatan terkait untuk menanyakan dimana anak biasa membeli seblak.
"Dinkes atau pemerintah bisa bawa sampel ke laboratorium, sehinga bisa diketahui ada kandungan bahan berbahaya atau enggak," saran Hardinsyah.
Hardinsyah menjelaskan bahan dasar kerupuk yang berupa tepung tapioka kemudian ditambah bumbu seperti garam, gula atau bawang putih serta udang atau ikan. "Cuma, ada yang menambahkan bleng atau boraks agar lebih kenyal dan awet. Padahal itu tidak disarankan,"katanya.
Mengutip laman pom.go.id, bleng merupakan nama pasar untuk bahan kimia yang disebut dengan Boraks atau Natrium Tetraborat. Penggunaan boraks pada pangan dilarang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan.
Terkait broadcast viral tentang kasus anak yang alami peradangan usus buntu akibat konsumsi kerupuk kenyal dalam seblak, Hardinsyah, menyarankan kepada pemerintah setempat atau dinas kesehatan terkait untuk menanyakan dimana anak biasa membeli seblak.
"Dinkes atau pemerintah bisa bawa sampel ke laboratorium, sehinga bisa diketahui ada kandungan bahan berbahaya atau enggak," saran Hardinsyah.





