Warga Platuk Donomulyo Minta Marka Jalan

Surabaya, Wartanegri - Seluruh warga RW 13 kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya, senang karena Jl Platuk Donomulyo dilebarkan. 

Namun mereka masih belum puas karena pelebaran jalan itu belum dilengkapi dengan marka jalan. 

Akibatnya, banyak pengguna kendaraan bermotor yang ugal-ugalan sehingga menimbulkan kecelakaan. 

Ketua RW 13 Kelurahan Sidotopo Wetan, Saiful Huda mengatakan, hampir setiap minggu sekali ada kecelakaan di Jalan Platuk Donomulyo.

"Pembangunan jalan yang membuat jalan lebar sangat kami syukuri, tapi sampai sekarang jalan lebar ini belum ada marka dan pemisah jalan," ucap Saiful, Minggu (31/12/2017).

Dalam sebulan terakhir, setidaknya ada empat orang meninggal lantaran kecelakaan di Jalan Platuk Donomulyo tersebut.

Selain karena kecepatan yang tinggi juga karena pengguna jalan pindah lajur tanpa peringatan dan tak waspada sehingga menimbulkan kecelakaan.

"Empat warga kami meninggal. Kami ingin agar instrumen jalannya segera dilengkapi. Agar pengguna jalan juga tertib, terutama kalau di malam hari," katanya.

Sebab menurut Saiful, jalan yang rapi dan sesuai standar tentu memiliki marka pemisah lajur, lalu paku jalan, dan juga istrumen marka jalan yang lain.

"Saat lebar jalannya masih lima meter tidak begini, tapi setelah dilebarkan memang kendaraan jadi lebih kencang," ucapnya.

Oleh sebab itu ia berharap Pemkot Surabaya juga melakukan penambahan speed bum atau speed trap di lokasi Jalan Platuk Donomulyo.

Pihaknya meminta tidak banyak speed trap dan tidak terlalu tinggi. Dengan begitu diharapkan speed trap bisa membuat pengguna jalan lebih hati-hati dan tidak mengebut.

"Sebab jalan lebar ini juga kerap digunakan untuk balap liar. Namun kami sudah koordinasi dengan Bhabinkamtibmas, jadi sekarang sudah jarang karena selalu diawasi," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Budi Buceng, warga RW 13. Ia mengatakan, jalan tersebut harusnya juga dilengkapi dengan plengsengan race di sepanjang tepi sungai.

"Sebab selama ini kalau ada kecelakaan, sering masuk ke sungai karena tidak ada pembatas di tepi sungai. Sudah ada 11 kejadian kecelakaan masuk sungai," ucapnya.

Ia meminta Pemkot memberikan perhatian khusus agar tidak ada warga yang terus menjadi korban daripada balap liar.